Definisi Manajemen
Manajemen dapat didefinisikan dari
dua sudut pandang, yaitu sebagai proses penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam
rangka penerapan tujuan dan sebagai kenzampuan atau keterampilan orang yang
menduduki jabatan manjerial untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa manajemen merupakan inti dari administrasi karena memang
manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi. Dalam hubungan ini perlu
diperhatikan bahwa manajemen dalam arti kelompok pimpinan tidak melaksanakan
sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur
tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa administrasi dan manajemen tidak
dapat dipisah-pisahkan. Hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan.
Apabila dilihat dari segi fungsional, administrasi mempunyai dua tugas utama,
yakni menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai (organizational goal);
(2) menentukan kebijaksanaan umum yang mengikat seluruh organisasi (general and
over all policies). Sebaliknya, manajemen pada hakikatnya berfungsi untuk
melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan
pada tingkat administrasi.
Jelas hal ini tidak berarti bahwa manajemen tidak
boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat
manajemen hanya boleh bersifat departemental atau sektoral. Sekaligus hal ini
di bidang penentuan kebijaksanaan tidak pula berarti bahwa pada tingkat
manajemen tidak ada proses penentuan policy. Hanya saja kebijaksanaan yang
ditentukan pada tingkat manajemen hanya boleh bersifat khusus dan/atau
pelaksanaan (operasional). Hal-hal yang dikatakan di muka kiranya jelas
menunjukkan bahwa manajemen merupakan aspek administrasi dan oleh karena itulah
administrasi lebih luas daripada manajemen. Hal ini perlu ditegaskan mengingat
bahwa baik di kalangan teoretis maupun praktisi masih sering terdapat ditalisme
pengertian administrasi. Di satu pihak terdapat pengertian administrasi dalam
artiluas seperti telah didermisikan pada permulaan bab ini.
Di lain pihak masih terlalu sering
administrasi itu diartikan secara sempit, yaitu administrasi dalam pengertian
ketatausahaan yang sesungguhnya hanya merupakan bagian kecil dari
kegiatan-kegiatan operasional administrasi dalam arti luas. 4. Kepemimpinan
(Leadership) Sering dikatakan bahwa kepemimpinan merupakan inti manajemen.
demikianlah halnya karena kepemi mpinan merupakan "motor” atau daya
penggerak semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi
suatu organisasi-Resources itu digolongkan kepada dua golongan besar, yaitu (1)
sumber daya manusia, dan (2) sumber daya lainnya. Karenanya dapat dikatakan
bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi men-capai tujuan yang telah
ditentukan sangat tergantung atas kemampuan para anggota pimpinannya untuk
menggerakkan sumber-sumber dan alat-alat tersebut sehingga penggunaannya berlangsung
dengan efisien, ekonomis, dan efektif.
A. Pengertian
Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.
6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
B. Tugas Pokok Manejemen Keuagan
Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
C. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
B. Manajemen
pemasaran
Manajemen Pemasaran
adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi, dan
tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika
menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang
lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
Secara definisi, Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai
tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran
merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya
cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut "Konsep Pemasaran".
Konsep pemasaran
Sebagai falsafah bisnis,
konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan
falsafah bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk, dan penjualan.
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: Konsep
Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan (Stanton, 1978).
Tiga unsur konsep pemasaran:
- Orientasi pada Konsumen
- Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
- Kepuasan Konsumen
C. MANAJEMEN PERSONALIA
- Pengertian manajemen personalia
Manajemen personalia adalah : "Suatu ilmu seni untuk melaksanakan antara lain
planning, controlling, sehingga efektivitas dan efesiensi personalia dapat di
tingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan.
Perkembangan managemen personalia
- Managemen sebagai kegiatan
- Ilmu
Unsur-unsur Manajemen
- Manusia
- Uang
- Mesin
- Metode
- Material
- Market
Menurut
Drs. Suwarsono ME :Pentingnya pengadaan tenaga kerja mengandung implikasi pokok
sbb :
- Memerlukan informasi secara reguler
- Menganalisa permintaan dan penawaran tenaga kerja masa dini dan masa yang akan datang serta mencari keseimbangan yang timbul
- Menggunakan hasil analisa untuk menyususn kebijakan di bidang ketenaga kerjaan
- Menyangjut pengembangan dan pemanfaatan SDM tingkat nasional, sektoral, wilayah dan menurut jenis jabatan
- Melakukan monotoring terus-menerus terhadap kebijakan yang di lakukan
- Mengintegrasikan pengadaan tenaga kerja terhadap kebijakan pembangunan.
Adapun fungsi pengadaan tenaga kerja
terutama adalah :Membantu pimpinan untuk memberi
inpormasi yang lengkap baik saran nasihat-nasihat yang berkaitan dengan bidang
ketenaga kerjaan.
Hal-hal yang di bahas di dalam
ketenaga kerja:
- langkah-langkah perencanaan
- peramalan dan audit SDM
- analisis jabatan
- reguitment (penarikan)
a.d.
1. langkah-langkah perencanaan
- perencanaan kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
- perencanaan keseimbangan untuk waktu yang akan datang .
- perencanaan untuk mengrekkrut, menyeleksi dan memberhentikan
- perencanaan untuk pengembangan
a.d.2.langkah
dan audit SDM
Peramalan berusaha mengetahui
kebutuhan tenaga kerja, organisasi yang menyangkut tenaga kerja dan syart-syart
perorangan. Analisa jabatan berhubungan dengan jabatan dan syarat-syarat
mengenai orangnya untuk melakukan jabatan itu sebaik-baiknya.
Analisis pemegang jabatan (worker
analisis) adalah :Suatu istilah dengan analisis jabatan.
Analisis pemegang jabatan
- Menitik beratkan studi jabatan dalam hubungannya dengan pemegang jabatan.
- Menitik beratkan pada syarat-syarat 0pegawaqi dengan menggunakan ujian badaniah, wawancara dan sebagainya.
Analisis pemegang jabatan merupakan
suatu teknik yang di gunakan sebagai dasar penempatan.
Laporan analisis jabatan adalah : Suatu iktisitar informasi yang di peroleh dalam proses
analisis jabatan. Pada umumnya laporan analisis jabatan itu mencatat jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam daftar pertanyaan jabatan.
Analisis jabatan menghasilkan gambaran jabatan (Job Discription) dan
persyaratan jabatan (Job Spesification).
Gambaran Jabatan : Suatu informasi yang abstrak yang di peroleh dari laporan
analisis jabatan.
Job unit discription menggambarkan
- Apa yang di lakukan
- Tanggung jawab
- Kecakapan atau pelatihan dan pendidikan yang di perlukan
Kondisi di
bawah mana jabatan itu di lakukan
- Jenis atau kualitas orang yang di perlukan untuk jabatan tersebut.
Spesifikasi jabatan atau Job
spesification atau di sebutkan dengan persyaratan atau job reguitment adalah
suatu keterangan tentang syarat-syarat minimum yang di perlukan untuk
menghasilkan suatu jabatan dengan baik .
Penilaian jabatan atau job evalution
adalah : Proses penetuan nilai suatu
jabatan di bandingkan dengan jabatan-jabatan lain secara sistematis dan
teratur.
Manfaat analisis jabatan :
- Sebagai dasar untuk menentukan jumlah pegawai
- Sebagai dasar untuk mengadakan latihan
- Sebagai dasar melaksanakan promosi
- Sebagai dasar mengadakan mutasi
- Sebagai dasar melaksanakan kompensasi
- Sebagai dasar menetapkan peralatan
Requitment
(pengadaan karyawan)
Menurut Hardi Handoko Requitment
adalah : Suatu proses pencarian dan
pengikatan para calon karyawan atau pelamar calon karyawan yang mampu untuk
melamar sebagai karyawan proses ini di mulai ketika para pelamar di cari dan
berakhir bila lamaran atau aplikasi mereka di serahkan dan hasilnya setelah
para calon karyawan di seleksi.
Menurut Musanif Requitment adalah : Usaha untuk mendapatkan calon-calon pegawai yang lowong
guna mendapatkan sebanyak mungkin calon pelamar yang memenuhi syarat-syarat
untuk job dicription dan analisa yang di minta untuk jabatan yang lowong pada
suatu organisasi untuk di pilih calon-calon yang terbaik dan cakap menurut
mereka.
Saluran-saluran pegawai
- Work in writing.
- Employed rerfens (rekomendasi dari pegawai).
- Iklan
- Melalui jawatan pemerintah.
- Agensi (agen).
- Lembaga pendidikan.
- Perusahaan peneliti profesi.
- Melalui perhimpunan profesi
- Organisasi indonesia (labour organisasi)
- Lising temporer
- Melalui organisasi militer.
- Program-program latihan yang di biayai pemerintah.
- Open house.
- Nepotisent (nepotisme).
Hambatan-hambatan
penarikan pegawai
- Hambatan kebijakan kompensasi.
- Kebijakan status.
- Rencana SDM.
- Kebijaksanaan promosi dandar dalam (dari jenjang kejenjang).
- Kondisi pasar tenaga kerja.
- Kondisi lingkungan eksteren akibat pengganguran tinggi perekonomian yang lemah dan tenaga terampil yang langka.
- Persyaratan jabatan.
- kondisi lingkungan.
- Persyaratan kerja.
Seleksi berasal dari select
(memilih)
Seleksi adalah Suatu proses untuk menentukan orang yang di ramalkan
akan berhasil pemangku jabatan itu nanti.
Menurut komaruddin Seleksi adalah Pemilihan terhadap orang-orang, suatu proses untuk menilai
kemungkinan keberhasilan atau kegagalan seseorang untuk melaksanakan
pekerjaanya. Sedangkan tujuan Seleksi menurut Manullang adalah
Memperoleh tenaga kerja yang memenuhi syarat dan mempunyai kwalifikasi
sebagaimana tercantum di dalam Job Description.
Secara umum ada 3 tujuan seleksi:
- Untuk mengetahui kecakapan seorang pegawai.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok dengan pekerjaan yang dipangkunya.
- Berusaha untuk mendapatkan tenaga kerja tidak hanya yang cock pada saat sekarang tetapi tenaga kerja yang memiliki potensi untuk di kembangan di kemudian hari.
Proses
seleksi
Proses seleksi di mulai salah semua
lamaran memenuhi syarat dan di terima. Proses ini melibatkan serangkaian tahap
yang menambah komplektivitas sebelum pegawai di ambil. Jadi proses seleksi
adalah Serangkaian kegiatan yang di gunakan untuk memutuskan apakah pelamar di
terima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemanduan kebutuhan pelamar dan
organisasi. Dalam banyaknya personalia penarikan dari seleksi di gabungkan dan
disebut dengan istilah Employedment pansel.
Proses seleksi adalah: Pusat manajemen kepegawaian dan requitment dilakukan untuk
membantu proses seleksi ini. Bila seleksi diadakan tidak tepat maka daya upaya
sebelumnya akan sia-sia saja oleh karena itu tidaklah berlebihan bila di
nyatajkan bahwa seleksi adalah kunci sukses manajeme kepegawaian. Bahwa kunci
sukses organisasi.
Menurut Manullang merupakan dasar
penyeleksian yaitu:
- Keahlian.
Mencakup 3
aspek
Tehnikal
skill, human skill, dan konseptual skill.
- pengalaman kerja.
- Umur.
- Jenis kelamin.
- Keadaan fisik.
- Perfonmance (penampilan)
- Bakat.
- Temperamen.
- Karakter.
Untuk
eksternal
- penerimaan pendahuluan.
- Test-test penerimaan.
- Wwancara seleksi.
- Pemeriksaan referensi.
- Evaluasi medis (test kesehatan).
- Wawancara kepada atasan langsung.
- Keputusan.
Psikologi test di lakukan yaitu di
lakukian berbagai peralatan test yang mengatur menguji keberanian temperamen
kecerdasan, ketrampilan dan prestasi.
Bentuk-bentuk test ini mencakup
- intelegensi test.
- Pesonality test.
- Aptuted test (bakat).
- Interes test.
- Achiment test.
- Knowledged test.
- Fermonce test.
Latihan dan pengembangan personil
Dalam
menghadapi proses seleksi, manajer menghadapi 3 tantangan yaitu :
- Tantangan supply (masukan) semakin banyak pelamar yang memenuhi syarat, semakin mudah melakukan seleksi dan sebaiknya.
- Tantangan etis. Dalam proses penerimaan seleksi, pegawai sering mendapatkan tekanan (syarat-syarat refensi).
Prinsip-prinsip
ini antara lain :
- Prinsip partisipasi
- Prinsip relevansi
- Pinsip pengulangan
- Prinsip pemindahaan serta kemungkinan umpan balik mengenai kemajuan paa peserta latihan . semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut latihan akan semakin efektif. Disamping itu perencanaa program juga perlu menyadari perbedaan individual kerena pada hakekatnya pegawai mempunyai kemampuan, sifat dan sebagainya yang berbeda satu sama lain.
Teknik latihan dan Pengembangan
Ada dua teknik yaitu :
- Metode praktis atau on the job training
- Teknik-teknik persentase informasi dan metode-metode simulasi (off the job)
Penilaian prestas kerja adalah Proses melalui dimana organisasi mengevaluasi atau menilai
prestasi kerja karyawan.
Manfaat penilaian prestasi kerja
menurut Tani Handoko.
- Perbaikan prestasi kerja
- Untuk Penyesuain Kompensasi
- Untuk keputusan-keputusan penempatan dan promosi
- Latihan pengembangan
- Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses konplik
- Pengembangan karier
- Informasi mengenai prestasi kerja karyawan
- Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
- Untuk mendapatkan kesempatan kerja adil
- Untuk menghindari tantangan-tantangan ekstenal.
Yang
menilai adalah :
- Atasan langsung.
- Group line
- Panitia
- Gabungan dari staf dan kepegawaianBawahan / teman sejajar.
Tujuan penilaian adalah :
- Mengidenfikasikan karyawan yang membutuhkan kadernisasi.
- Untuk menetapkan kenaikan gaji/upah karyawan.
- Untuk memungkinkan pemindahan karyawan dan penugasan baru.
- Menetapkan kebijakan baru dalam rangka reorganisasi.
- Mengidenfikasikan karyawan kejabatan yang lebih tinggi.
Berbagai
bias / penyimpangan penilaian.
- Hello effect yaitu terlalu dominannya pendapat pribadi
- Penilaian cenderung terpusat di center.
- Prasangka-prasangka pribadi.
- Resensi effect/penilaian berdasarkan kesan yang terakhir.
Metode-metode
penilaian :
- Metode beriontasi kepada masa lalu.
- Memakai retting skill/skala penilaian baik,sedang kurang baik
- Memakai cek lis.
- Metode peninjauan lapangan
- Memakai pristiwa kritis/yang terjelek /terbaik.
- Metode peninjauan lapangan.
- Metode test prestasi kerja.
- Metode beriorientasi pada masa depan.
- Metode penilaian diri.
- Metode fsikologis.
- Pendekatan melalui MBO.
- Pusat penilaian terhadap karyawan.
D. Pengertian
Manajemen Produksi
2.
Menurut Reksohadiprodjo, dan Soedarmo (1999 : 2)
manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal terhadap
faktor-faktor produksi (resources) yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil
tertentu dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan
tertentu untuk mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya atau dengan tingkat
hasil tertentu diusahakan dengan pengorbanan yang sekccil-kccilnya.
3.
Menurut Handoko (2000 : 3) manajemen produksi dan
operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber
daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja,
mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi
bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.
4.
Menurut Assauri (1999 : 17) manajemen produksi dan
operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya-sumber daya
untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna
sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
5.
Dari uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa manajemen
produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya yang ada
guna memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi.
6.
B. Pengertian Produksi
7.
Menurut Hatta (2000 : 9) produksi adalah segala
pekerjaan yang menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna
itu di antara orang banyak.
8.
Menurut Harsono (2000 : 9) produksi adalah setiap usaha
manusia/ kegiatan yang membawa benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat
dipergunakan untuk kebutuhan manusia dengan lebih baik.
9.
Menurut Hadiprodjo dan Soedarmo (1999 : 1) produksi
adalah merupakan penciptaan atau penambah faedah bentuk, waktu dan tempat atas
faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
manusia.
10. Dengan
demikian. pengertian produksi secara luas adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan yang dapat menimbulkan kegunaan dari suatu barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan orang banyak.
E. MANAJEMEN
ADMINISTRASI
RTIKEL MANAJEMEN
ADMINISTRASI PERKANTORAN
MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN
A. LATAR BELAKANG
Selama ini administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan
Tidak semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar.
Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus kapable terhadap teknologi informasi saat ini.
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN.
Bertolak dari pemikiran tersebut diatas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenagatenaga yang pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya (TI). Padahal sementara ini banyak institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format administrasi, sesuai kepentingan mereka.Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, penulis hanya membatasi dalam membahas:
1. Format baku data administarsi kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan
2. Pelayanan informasi data administasi kependidikan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI
Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial.
Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan Salah satu bentuk rumusan pengertian adminitasi secara luas yang sederhana antara lain menyebutkan :bahwa administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
. Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok.
Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu
kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Selanjutnya, dalam makalah ini penulis mengartikan administrasi dalam pengertian sempit sebagai ketata usahaan. Meskipun sebenarnya antara administrasi dan ketatausahaan mempunyai arti yang jauh berbeda tetapi penulis yakin bahwa antara administrasi dengan ketatausahaan masih mempunyai keterkaitan yang sangat erat..
MANAJEMEN ADMINISTRASI PERKANTORAN
A. LATAR BELAKANG
Selama ini administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan tulis menulis belaka. Pandangan orang demikian ini tentu bukan tidak beralasan. Secara phisik kegiatan admninistasi memang banyak didominasi dalam kegiatan tulis menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer. padahal banyak teori yang mengatakan kegiatan administrasi lebih dari pada itu. Bahkan ada yang lebih keterlaluan lagi bahwa administrasi hanya dipandang sebagai kegiatan pendukung saja dalam melengkapai kegiatan yang ada di lapangan
Tidak semuanya pandangan demikian itu benar. Kegiatan administrasi atau tulis-menulis atau lebih dikenal dengan ketata usahaan di sebuah lembaga mempunyai out put yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik hukum, sosial maupun ekonomi dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya. Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat dansurat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata hukum, jika akurasi isinya dijamin benar.
Oleh karena itu keakuratan data administrasi menunutut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan untuk memperkuat bukti-bukti hukum. Dalam bidang pendidikan, kebutuhan informasi mulai tentang data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan data asal dan kondisi ekonomi siswa, banyak ditanyakan baik oleh perorangan maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.
Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagipara pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai keperluan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah barang tentu format administrasi pendidikan harus kapable terhadap teknologi informasi saat ini.
B. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN.
Bertolak dari pemikiran tersebut diatas, ditambah adanya kemajuan teknologi dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk mendukunya saat ini, kiranya perlu adanya sebuah pembakuan format administrasi pendidikan bagi satuan-satuan pendidikan di Indonesia. Format administrasi pendidikan yang dimaksudkan adalah mudah pengelolaannya, mudah pemahamannya dan bisa ditangani oleh tenagatenaga yang pas-pasan pengetahuan Teknik Informasinya (TI). Padahal sementara ini banyak institusi baik dari pemerintah maupun non pemerintah yang membutuhkan data pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dengan berbagai macam format administrasi, sesuai kepentingan mereka.Oleh karena itu dalam lingkup masalah ini, penulis hanya membatasi dalam membahas:
1. Format baku data administarsi kependidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan
2. Pelayanan informasi data administasi kependidikan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN ADMINISTRASI
Banyak pengertian administrasi yang dikemukanan oleh para ahli administrasi, ada pengertian adminitasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, dan bahkan ada yang mengartikan sebagai proses sosial.
Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1996:1) dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia menyebutkan bahwa administrasi adalah kegiatan sekelompok manusia melalui tahapantahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan Dalam implementasinya, administasi berkembang dan mempunyai tugas-tugas yang biasa disebut sebagai fungsi administrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli seperti Henry Faysol, Harold Koontz, George R. Terry dan lain-lain, diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian sampai dengan fungsi pengawasan Salah satu bentuk rumusan pengertian adminitasi secara luas yang sederhana antara lain menyebutkan :bahwa administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
. Meskipun rumusannya sederhana, pengertiannya tetap mempunyai cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok.
Sedangkan dalam pengertian sempit, sebagai yang dikemukakan oleh Soewarno Handayaningrat (1996:2), dalam bukunya “Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen” , administrasi adalah suatu
kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.
Selanjutnya, dalam makalah ini penulis mengartikan administrasi dalam pengertian sempit sebagai ketata usahaan. Meskipun sebenarnya antara administrasi dan ketatausahaan mempunyai arti yang jauh berbeda tetapi penulis yakin bahwa antara administrasi dengan ketatausahaan masih mempunyai keterkaitan yang sangat erat..
\\
|
||||
Nama : Khoirul Anam MA’ruf
Kelas: XII Pemasaran 2
0 komentar:
Posting Komentar